1.Nasi Jamblang
Nasi Jamblang adalah makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Jamblang adalah nama daerah di barat kota cirebon tempat asal pedagang kuliner tersebut. Dahulu, Nasi Jamblang merupakan nasi putih yang dibungkus dengan daun jati dan boleh ditambahkan dengan berbagai macam pilihan lauk yang disajikan secara prasmanan. Saat ini, daun jati sudah tidak digunakan sebagai pembungkus nasi, melainkan digunakan sebagai alas piring.
Mengapa daun jati? Sebab daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Nasinya lebih terasa pulen dan tetap enak
Sedangkan aneka lauk yang dapat dipilih, di antaranya tempe goreng, ikan asin, aneka pepes, ayam goreng, tumis cumi hitam, tumis udang, aneka sate, semur telur, gulai lidah, limpa sapi, paru paru goreng dan banyak lagi. Pengunjung datang, bebas memilih lauknya sebagai pelengkap nasi dengan harga bervariasi mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 17.500. Semakin banyak lauk yang dipilih akan semakin mahal harganya.
Di Cirebon, sudah banyak sekali warung-warung makan sederhana yang menjajakan sajian ini. Tapi walaupun banyak, ternyata keseluruhannya selalu ramai dikunjungi. Kalau menyempatkan diri saat makan siang tiba, jangan harap warung-warung makan ini lengang. Pengunjung datang harus rela antre sebelum menyantapnya. Apalagi bila datang kemalaman, di atas pukul 7 malam dijamin tak akan kebagian kuliner tradisi yang satu ini. Beberapa warung makan yang namanya mulai dikenal, di antaranya Nasi Jamblang Ibu Nur yang berlokasi di Jalan Cangkring II No. 34, Nasi Jamblang Mang Dul di depan Grage Mall, dan Nasi Jamblang Pelabuhan yang berada dekat pintu masuk pelabuhan Cirebon.
2.Empal Gentong
Empal Gentong merupakan makanan berkuah santan dengan potongan daging sapi atau jeroan. Empal gentong tampilannya mirip seperti gulai, namun rasanya lebih gurih dan manis dan dimasak dengan cara tradisional menggunakan kayu bakar di dalam gentong atau periuk tanah liat.
Namanya diambil dari cara memasak yang khas menggunakan gentong. Isinya sendiri merupakan empal yang terdiri dari potongan-potongan daging dan jeroan sapi. Isian yang umum digunakan ialah usus, babat, paru, limpa dan daging sapi.
Rasa gurihnya berasal dari campuran rempah-rempah seperti jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih dan kayu manis. Dagingnya juga empuk, begitu nikmat dilahap. Kalau suka pedas, silakan tambahkan sambal sesuai selera.
Awalnya, Empal Gentong berasal dari desa Battembat, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Makanan yang berkuah kental ini disajikan panas-panas dengan pilihan nasi atau lontong. Di atas kuahnya juga ditaburi banyak sekali irisan daun kucai. Bila kurang rasa, pemesan dapat menambahkan jeruk nipis dan cabai merah kering bubuk.
Harganya juga bervariasi mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 20.000. di sepanjang Desa Battembat, ada banyak sekali warung makan Empal Gentong, di antaranya Empal Gentong Apud dan Empal Gentong Amarta. Tapi yang tidak kalah terkenal namanya berada di Jalan Kerucuk, yaitu Empal Gentong Mang Darma.
Di warung-warung makan tersebut, Anda tak hanya dapat memesan Empal Gentong saja. Tersedia juga Empal Asem yang mirip dengan Empal Gentong hanya saja tidak berkuah santan. Empal Asem berkuah bening dengan rasa asam dari belimbing wuluh dan asam jawa. Selain itu juga tersedia menu sate kambing. Pilih saja sesuai selera.
3.Tahu gejrot
Siapa yang tak kenal tahu gejrot, camilan yang mudah ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Tapi tahukah Anda, kalau tahu gejrot merupakan camilan khas Cirebon.
Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng dan dipotong kecil-kecil. Lalu dimasukan dalam kuah yang sudah dicampurkan cabai, bawang putih, bawang merah dan air gula. Rasanya, asam, manis sekaligus pedas!
Tahu gejrot begitu mudah ditemukan di Cirebon, dengan harga cuma sekitar Rp 6 ribu saja per porsi. Tahu gejrot cukup untuk mengganjal perut yang sedang keroncongan. Tapi jangan pakai cabai terlalu banyak ya, takut sakit perut.
4.Nasi lengko
Nasi lengko merupakan kuliner khas Cirebon yang cocok bagi wisatawan yang suka sayur. Nasi lengko 100 persen tidak mengandung daging, yang hanya berupa sayur mayur dan protein nabati saja.
Nasi lengko berupa nasi putih, tempe goreng, tahu goreng, mentimun, toge, daun kucai dan bawang goreng. Itu jadi satu dan disiram bumbu kacang, yang menjadikannya terasa segar dan pasti nikmat.
Tambahkan kecap untuk menambah rasa manis, atau kerupuk untuk selingannya. Harga seporsi nasi lengko mulai dari Rp 10 ribu saja, cukup terjangkau. Sudah murah, sehat lagi karena kaya dengan serat.
5.Docang
Satu lagi kuliner khas Cirebon yang kaya serat alias penuh sayur mayur adalah docang. Docang berupa lontong, daun singkong, toge dan kacang hijau. Lalu diberi kuah yang merupakan campuran oncom dan kelapa, dengan warna yang kemerahan.
Tampilannya memang seperti lontong sayur. Namun begitu kena di lidah, rasanya yang gurih dan bikin mata melek begitu lezat. Kuahnya segar, lontongnya bikin kenyang.
Biasanya, docang disantap masyarakat Cirebon pada pagi hari. Kalau tertarik, coba datang ke Jl Siliwangi di pusat Kota Cirebon atau di Pasar Perumnas untuk mencicipi docang. Harganya pun tak sampai lebih dari Rp 10 ribu. Enaknya makan docang saat hangat, maknyus!
6.Empal asem
Empal asem hampir mirip dengan empal gentong, yang sama-sama berisikan daging sapi. Namun kalau diperhatikan, kuah empal asem lebih terlihat bening dan penuh citarasa asam yang segar dari kuahnya.
Ternyata, rasa asamnya berasal dari campuran belimbing wuluh dan asam jawa. Bumbu lainnya yang dipakai untuk empal asem adalah bawang merah, bawang putih, daun bawang, merica dan lainnya. Rasanya yang segar, bikin siapa saja ketagihan.
Salah satu rumah makan yang menjajakan empal asem dan sudah jadi incaran traveler adalah rumah makan Empal Asem H Apud. Lokasinya di Jalan Ir H. Juanda, dengan kocek mulai dari Rp 17 ribu per porsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar